Bayangmu Pekat

takdir yang menyatukan kami
takdir juga yang menghempas kami
sungguh betapa pun aku masih ingin,
laksana sang surya yang setia pada alam
aku ingin tapi takdir tak mengizinkan

aku bermimpi tapi takdir menggugah tubuhku
merinding seluruh aliran darahku
mati, iya, ingatan itu membawaku masuk merelung

menguak apa yang tersisa di sudut
kepingan yang pecah berserakan
yang tajam ujungnya meluka
menggores lebih dalam, lebih lagi.

merebakkan airmata
membuka sedikit senyum lusuh tentangmu, kita
terekam lekat memenuhi pekat udara, kita.
atau tangis yang membuat janji itu tertawa pahit
dengan genggam tangan yang erat sepekat ukir namamu
merusuk sehebat semua tentangmu
yang merekatkan tawa kita, dulu
sebegitu bayangmu lekat teramat

by: Fasih Radiana

Thanks For Making This Possible! Kindly Bookmark and Share it.

Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook

Grab This Comment Form

Posted by Kulitinta on 17.43. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

SKADUTA E-Magz

�� Grab this Headline Animator

Cari Blog Ini

Kotak Obrolan


Kamu Pengunjung ke

Pengikut

2010 BlogNews Magazine. All Rights Reserved. - Designed by SimplexDesign. Edited by: Kuli Tinta Team