Bayangmu Pekat
Curhat Anak Muda, update pertama 17.43takdir yang menyatukan kami
takdir juga yang menghempas kami
sungguh betapa pun aku masih ingin,
laksana sang surya yang setia pada alam
aku ingin tapi takdir tak mengizinkan
aku bermimpi tapi takdir menggugah tubuhku
merinding seluruh aliran darahku
mati, iya, ingatan itu membawaku masuk merelung
menguak apa yang tersisa di sudut
kepingan yang pecah berserakan
yang tajam ujungnya meluka
menggores lebih dalam, lebih lagi.
merebakkan airmata
membuka sedikit senyum lusuh tentangmu, kita
terekam lekat memenuhi pekat udara, kita.
atau tangis yang membuat janji itu tertawa pahit
dengan genggam tangan yang erat sepekat ukir namamu
merusuk sehebat semua tentangmu
yang merekatkan tawa kita, dulu
sebegitu bayangmu lekat teramat
by: Fasih Radiana





