Daur Hidup Manusia

Masyarakat jawa sangat mengagungkan simbol – simbol, itu di buktikan dengan banyaknya upacara – upacara adat yang mereka miliki, Di antarnya ritual2 mengenai daur hidup manusia untuk memperingati peristiwa – peristiwa mulai dari kelahiran hingga kematian.

Beberapa rangkaian Ritual yang harus dilakukan masyarakat Jawa selama hidupnya adalah sebagai berikut:

· Saat di dalam kandungan:

Mitoni

Acara ini dilakukan oleh ibu hamil yang usia kandungan bayinya sudah mencapai 7 bulan. Berbagai kegiatan terdapat di dalamnya seperti ada jualan dawet yang pembayaranya dengan uang yang terbuat dari tanah liat dan kegiatan pemilihan kelapa yang di kulitnya bergambar Rama dan Sinta (Tokoh utama dalam cerita RAMAYANA). Pemilihan ini dilakukan oleh ayah, bila gambar yang terpilih gambar Rama maka diharapkan anak yang dilahirkan anak laki-laki dan memiliki sifat seperti Rama. Bila yang terpilih gambar Sinta maka diharapkan anak yang dilahirkan anak perempuan.

· Saat Kelahiran dan Masa Kecil:

Brokohan

Upacara ini pun digelar atau dilangsungkan untuk menandai rasa sukur pada Allah karena bayi itu telah dilahirkan dengan selamat.

Aqiqah

Upacara akikah juga dikenal sebagai upacara pemberian nama bagi anak yang baru lahir di upacara ini juga dilakukan pemotongan rambut dan menyembelih hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban ini dimaksudkan sebagai wujud rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas kelahiran seorang anak, baik laki-laki maupun perempuan, dalam sebuah keluarga

Tedhak Sithen

Upacara Turun Tanah atau Tedhak Sithen adalah salah satu upacara adat budaya Jawa untuk anak yang berusia 8 bulan (pitung lapan), di daerah lain di Indonesia juga dikenal upacara adat turun tanah ini dengan istilah yang berbeda. Upacara ini mewujudkan rasa syukur karena pada usia ini si anak akan mulai mengenal alam disekitarnya dan mulai belajar berjalan.

· Saat Dewasa:

Nikahan

Sama seperti masyarakat pada umumnya, peristiwa pernikahan terutama di desa selalu identik dengan ucapan syukur yang berupa doa bersama dan kenduri atau resepsi. Kegiatan pernikahan dibagi menjadi beberapa prosesi :

- Lamaran

Lamaran artinya meminang, karena pada zaman dulu di antara pria dan wanita yang akan menikah kadang-kadang masih belum saling mengenal, jadi hal ini orang tualah yang mencarikan jodoh dengan cara menanyakan kepada seseorang apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon suami. Dari sini bisa dirembug hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama.

- Upacara Tarub

- Nyantri

- Siraman

- Midodareni

- Langkahan

- Pelaksanaan pernikahan

Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria menerima pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan

· Kematian:

Ketika ada seseorang meninggal, maka keluarga dan masyarakat sekitar mengadakan berbagai macam tradisi doa bersama dan peringatan meninggalnya orang tersebut. Peringatan dilakukan pada saat 3 hari setelah meninggal, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun (1000 hari). Bentuk dari kegiatan yang dilakukan adalah dengan membuat kenduri dan berkat. Tujuan dari kegiatan kenduri ini adalah untuk mengajak warga sekitar turut ikut mendoakan arwah dan memberikan hiburan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Thanks For Making This Possible! Kindly Bookmark and Share it.

Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook

Grab This Comment Form

Posted by Navy on 05.51. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0

SKADUTA E-Magz

�� Grab this Headline Animator

Cari Blog Ini

Kotak Obrolan


Kamu Pengunjung ke

Pengikut

2010 BlogNews Magazine. All Rights Reserved. - Designed by SimplexDesign. Edited by: Kuli Tinta Team